Dalam dunia logistik dan pengiriman barang, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah perhitungan volume dan kubikasi barang. Perhitungan ini sangat penting karena akan memengaruhi biaya pengiriman, terutama untuk pengiriman via laut dan udara yang biasanya memperhitungkan dimensi barang.
Simak langkah-langkah dan cara menghitung volume serta kubikasi barang dengan benar di bawah ini.
Sebelum masuk ke langkah-langkah perhitungan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu volume dan kubikasi. Volume adalah ukuran ruang tiga dimensi yang ditempati oleh suatu benda, yang dinyatakan dalam satuan kubik, seperti meter kubik (m³) atau sentimeter kubik (cm³).
Sementara itu, kubikasi adalah perhitungan total volume dari keseluruhan barang yang akan dikirim, juga dinyatakan dalam satuan kubik.
Mengapa perhitungan volume dan kubikasi ini penting? Hal ini penting karena perusahaan logistik biasanya menetapkan tarif pengiriman berdasarkan berat atau volume barang yang lebih besar. Misalnya, jika barang yang dikirim ringan tetapi berukuran besar, maka tarif pengiriman akan ditentukan berdasarkan volume, bukan beratnya.
Baca juga: Rekomendasi Jasa Freight Forwarder USA ke Indonesia Terpercaya
Untuk menghitung volume barang, rumus dasarnya adalah panjang x lebar x tinggi. Rumus ini berlaku untuk barang-barang berbentuk balok atau kotak. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Pertama, ukur panjang, lebar, dan tinggi barang menggunakan alat ukur yang sesuai, seperti meteran atau penggaris. Pastikan ukuran yang diambil akurat dan dalam satuan yang sama, misalnya dalam sentimeter atau meter.
Setelah mendapatkan dimensi barang, gunakan rumus panjang x lebar x tinggi untuk menghitung volume. Misalnya, jika sebuah kotak memiliki panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 20 cm, maka volumenya adalah 50 cm x 30 cm x 20 cm = 30.000 cm³ atau 0,03 m³.
Jika diperlukan, maka konversi hasil perhitungan volume ke satuan yang sesuai dengan kebutuhan pengiriman, misalnya dari sentimeter kubik (cm³) ke meter kubik (m³).
Baca juga: Mengenal FCL dan LCL dalam Pengiriman Kontainer
Setelah mengetahui cara menghitung volume, langkah selanjutnya adalah menghitung kubikasi barang. Kubikasi merupakan total volume dari keseluruhan barang yang akan dikirim, terutama bila barang yang dikirim lebih dari satu.
Beberapa rumus kubikasi, di antaranya:
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh perhitungan kubikasi untuk barang dengan dimensi tertentu.
Jika dimensi barang:
Panjang: 200 cm
Lebar: 200 cm
Tinggi: 200 cm
Perhitungannya: 200 cm x 200 cm x 200 cm : 1.000.000
= 8.000.000 cm³ : 1.000.000
= 8 cm³
Dimensi barang:
Panjang: 100 cm
Lebar: 50 cm
Tinggi: 30 cm
Perhitungannya: 100 cm x 50 cm x 30 cm : 6.000
=150.000 cm³ : 6.000
=25 cm³
Dengan mengetahui kubikasi barang, Anda bisa mengecek tarif pengiriman yang berlaku. Biasanya, tarif pengiriman akan semakin mahal bila kubikasi barang semakin besar.
Baca juga: Shipping from USA to Indonesia Fast and Secure
Selain dimensi barang, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam perhitungan kubikasi:
Barang dengan bentuk yang tidak beraturan mungkin memerlukan metode perhitungan volume yang berbeda, seperti dengan menempatkannya dalam wadah air dan mengukur perpindahan air untuk mendapatkan volume.
Pengemasan barang juga dapat memengaruhi kubikasi. Jika barang dikemas dalam wadah yang jauh lebih besar dari dimensi aslinya, maka volume yang dihitung adalah dimensi dari wadah tersebut.
Untuk barang yang mudah pecah, sering kali diperlukan pengemasan ekstra yang akan menambah kubikasi.
Jadi, menghitung volume dan kubikasi barang adalah langkah penting dalam proses pengiriman, terutama untuk memastikan biaya pengiriman sesuai dengan barang yang dikirim. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat melakukan perhitungan dengan akurat dan menghindari biaya tambahan yang tidak perlu.